BAB
I
PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
17 Agustus 1945,
adalah hari kemerdekaan Negara Indonesia. Sebelumnya, bangsa Indonesia
menghadapi perjuangan panjang untuk mencapai kata merdeka. Dilihat dari masa
pra sejarah bangsa Indonesia masih berkelompok dan belum memiliki kesatuan yang
utuh seperti halnya sekarang. Sehingga kehidupan yang berkoloni dan jiwa saling
menjajah masi dirasakan rakyat Indonesia kala itu. Kemudia ketika rakyat
Indonesia telah mengenal system pemerintahan. Dimulai dengan adanya
kerajaan-kerajaan yang berdiri kala itu. Rakyat Indonesia juga belum mengenal
kata bersatu dan masih bersuku-suku. Hal ini membuat bangsa lain untuk menjajah
bangsa Indonesia. Dimulai dari kedatangan bangsa portugis, ingris, sepanyol,
hingga belanda yang menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun, kemudia bangsa
jepang yang menjajah 3,5 tahun. Yang tentunya memberikan luka yang mendalam
bagi bangsa Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut bangsa Indonesia terus
memperjuangkan kemerdekaannya, namun cara yang dilakukan bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan bangsan Indonesia yang masih belum mengenal system bersatu
membuat bangsa Indonesia membutuhkan waktu lama untuk mencapai kata merdeka
dimata dunia. Hingga pada masa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
bermunculnya tokoh-tokoh yang saling bersatu untuk membentuk suatu Negara
kesatuan republic Indonesia. Berawal dari masa pergerakan nasional , berdirinya
partai-partai hingga organisasi masyarakat demi memperjuangkan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Dan pada akhirnya berakhir pada keputusan para pemuda untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia menjadi suatu Negara dan terbebas
dari penjajahan.
·
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
sejarah bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan?
2.
Bagaimana
bangsa Indonesia bisa mencapai kemerdekaan?
·
Tujuan
Penulis
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang Sejarah Perjuangan
Bangsa Indonesia, dan menambah wawasan serta ilmu mengenai materi yang
terkait
BAB
II
PEMBAHASAN
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
v Masa Prasejarah di Indonesia
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka:
tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana
catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan
bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana
terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.
Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian
bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung
dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga
pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di
Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5;
dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.Karena tidak terdapat peninggalan catatan
tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui
bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi,antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari
barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.
Periodisasi
Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para
ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat
diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi
menjadi 2 zaman yaitu, zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama
dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi
menjadi 4 zaman, antara lain:
Zaman Batu Tua
Zaman batu tua (palaeolitikum)
disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara
kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan
makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum
tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
1.Pacitan
(Pithecanthropus)
2.Kebudayaan Ngandong,
Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas (golongan
chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes
dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan).
Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum:
a. Nomaden dan masih melakukan food
gathering (mengumpulkan makanan)
b.Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama
dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di
pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
d. Alat-alat zaman mesolithikum antara
lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu
penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
e. Alat-alat diatas banyak ditemukan di
daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
f. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang
ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara
lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan
alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak
genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari
Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih
dari Abris Saus Roche)
3.Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua—Melanosoid
Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda
(neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis
sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
1.Kapak persegi,
misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
2.Kapak batu (kapak
persegi berleher) dari Minahasa,Perhiasan (gelang dan kalung dari batu
indah)ditemukan di Jawa,
3.Pakaian dari kulit kayu
4.Tembikar (periuk
belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda),Manusia pendukung
Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina).
5.Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di
Jawa.
Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai zaman
megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain:
1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah
nenek moyang.
2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh
nenek moyang. 3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung
bertutup).
4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat
5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat
dibuka-tutup.
6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang
sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat
yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan
cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah
liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa
perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil
melakukan pekerjaan tangan.
Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau
yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini
manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam
yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk
golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi,
Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang
yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa,
Roti, Selayar, Leti.
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura
dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang
(Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat).
Zaman Besi
Pada zaman ini orang
sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang
diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung
Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan,Punung (Jawa Timur).
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu.
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya
seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada
zaman sejarah.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam
telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media
batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru
pada zaman logam.
v Kerajaan – Kerajaan di Indonesia
Kerajaan di Indonesia yang pertama berkembang di
Indonesia yaitu kerajaan Hindu dan Buddha sedangkan sistem perekonomian yang di
gunakan pada waktu itu adalah perdagangan, sehingga hubungan dengan
negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, China dan wilayah
Timur Tengah pun bisa terjalin.
Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yang
pertama masuk ke Indonesia dengn diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus
berkembang sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan. Berikut daftar kerajaan
di Indonesia.
1. Kerajaan Kutai
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan
kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kerajaan ini didirikan pada tahun 400 M,
ditepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Raja – raja yang
memerintah ialah :
* Kudungga (Raja
Pertartama).
* Aswamarman.
* Mulawarman.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada tahun 450 M, di Jawa Barat yang
memerintahkan ialah Purnawarman.
3. Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling didirikan pada
tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah. Raja yang memrintah ialah Ratu Sima. Pendeta
yang terkenal ialah Ihanabhadra.
4. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya didirikan
pada abad ke-7 di Sumatera (kerajaan Budha).
Raja – raja yang
memrintahkan :
* Sri Jayanaga.
* Balaputradewa.
* Sri Sangrawijayatunggawarman.
Guru agama Buddha yang terkenal ialah Sakyakirti
Sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya antara lain :
* Serangan raja Colamandaladari India.
* Serangan Raja Kertanegara dari Singasari
* Balaputradewa.
* Sri Sangrawijayatunggawarman.
Guru agama Buddha yang terkenal ialah Sakyakirti
Sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya antara lain :
* Serangan raja Colamandaladari India.
* Serangan Raja Kertanegara dari Singasari
Kerajaan Melayu berdiri hamper bersamaan dengan
Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 kerajaan ini telah dikuasai
Sriwijaya.
6. Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan
Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.
Raja
– raja yang memerintah ialah :
* Sarna
* Sanaya yang bergelar
Raka Mataram Ratu Sanjaya.
* Rakai Panangkara,
yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana
Setelah memerintah Rakai Panagkaran, Mataram pecah
menjadi dua. Sebagai pemeluk agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hinsu.
Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendara Hindu berkuasa
di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram
disatukan kembali.
Raja
Raja-raja yang selanjutnya ialah :
*Belitung yang bergelar Rakai Watukara.
* Daksa.
* Tulodong
* Wawa
* Mpu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Raja-raja yang selanjutnya ialah :
*Belitung yang bergelar Rakai Watukara.
* Daksa.
* Tulodong
* Wawa
* Mpu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Mpu
Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929,
kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana. Raja-raja yang memerintah:
* Mpu Sendok, bergelar Maharaj Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.
* Sri Isyanatunggawijaya
* Makutawangsawardhana.
* Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
* Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
* Mpu Sendok, bergelar Maharaj Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.
* Sri Isyanatunggawijaya
* Makutawangsawardhana.
* Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
* Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun
1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan
kepada Mpu Bharada), yaitu :
* Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan.
* Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.
* Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan.
* Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.
8.
Kerajaan Kediri
Kerajaan
Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah
oleh raja Sri Samarawijaya.
Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah.
Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :
Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah.
Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :
* Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara.
* Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya
Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
* Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya.
* Sri Aryeswara.
* Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah :
* Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka.
* Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.
9. Kerajaan Bali
A. Raja-raja Wangsa Warmadewa
Salah
satu wangsa terkenal yang memerintah di bali ialah wangsa Warmadewa.
Raja yang terkenal ialah :
* Sri Candrabhaysingka Warmadewa.
* Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa.
Raja yang terkenal ialah :
* Sri Candrabhaysingka Warmadewa.
* Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa.
Udayana, berputar tiga
orang yaitu :
* Airlangga, yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa, dan kemudian menjadi raja Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana).
* Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal).
* Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka tahun 1049.
* Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti Singkat, yang antara lain di temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit.
B. Raja-Raja Lain di Bali
Sesudah
pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali di perintah oleh raja-raja lain yang
Berganti-ganti, yang terkenal di antaranya :
Berganti-ganti, yang terkenal di antaranya :
* Jayasakti, mempunyai kitab undang-undang yaitu uttara Widhi Balawan dan Rajawacana (1133 – 1150).
* Jayapangus, menggunakan kitab undang-undang Manawasasa nadharma (117 – 1181).
* Tahu 1284 Kerajaan Bali di taklukan oleh Kertanegara dari Singa-sari.
10. Kerajaan Singasari
Riwayat
dan pemerintahan Ken Arok serta raja-raja Singasari terdapat dalam buku
Pararaton dan negara kertagama. Raja-raja yang memerintah ialah :
1) Ken Arok.
1) Ken Arok.
Ken
Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel Tunggul Ametung dan
menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan
raja pertama di Singasari yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi,
kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa.
2) Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes).
2) Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes).
Anusapati
menjadi raja Setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang
pengalasan (budak).
3)
Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang).
Tohjaya
menjadi raja setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang
dilancarkan oleh :
* Ranggawuni (anak Anusapati).
* Mahisa Campaka (anak Mahisa Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes)
4) Ranggawuni.
* Ranggawuni (anak Anusapati).
* Mahisa Campaka (anak Mahisa Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes)
4) Ranggawuni.
Bergelar
Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268. Wisnuwardhana memerintah Singasari
bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang
bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya
Narasinghamurti.
5) Kertanegara.
5) Kertanegara.
Bergelar
Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – I292), merupakan raja Singasari yang
terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu.
Daerah-daerah
yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan
Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan
Jaya Singawarman - Raja Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari
Kediri.
11. Kerajaan Majapahit
1) Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).
Didirikan
oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tal atau cucu Mahisa Campaka) pada tahun 1292
setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan dan Cina yang bermaksud menghukum
Raja Jawa yang tela menghina utusannya yaitu Meng Ki pada masa pemerintahan
Kertanegara di Singasari.
Karena
Kertanegara telah dihancurkan oleh Jayakatwag dari Kediri, maka bala tentara
Kubilai Khan menghancurkan Kediri, Yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya di
bantu oleh Arya Wiraraja, bala tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden
Wijaya. Akhirnya Raden wijaya menjadi Raja Majapahit pertama dengan gelar
Kertarejasa Jayawardhana. Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara,
yaitu :
* Tribuana, sebagai permaisuri.
* Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit.
* Narendraduhita.
* Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra:
* Jayanegara (dari permaisuri).
* Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan
* Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
2) Sri Jayanegara (1309 - 1329).
* Tribuana, sebagai permaisuri.
* Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit.
* Narendraduhita.
* Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra:
* Jayanegara (dari permaisuri).
* Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan
* Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
2) Sri Jayanegara (1309 - 1329).
Jayanegara
menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada masa pemerintahannya
timbul pemberontakan, yaitu
* Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban.
* Pemberontakan Sora, pada tahun 1311.
* Pemberontakan Nambi, pada tahun 1316.
* Pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil diduduki dan raja
* Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban.
* Pemberontakan Sora, pada tahun 1311.
* Pemberontakan Nambi, pada tahun 1316.
* Pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil diduduki dan raja
Jayanegara
mengungsi ke desa Bedander dikawal oleh 15 orang pengawal setia (pasukan
Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha Gajah Mada ibukota dapat
direbut lagi, dan kembali Jayanegara bertahta, Atas jasanya Gajah Mada diangkat
menjadi patih Kahuripan dan kemudian Kediri.
Dalam
pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan)
3)
TribhuwanaTunggadewi (1328 -1350)
Jayanegara
wafat tidak meninggalkan putra, maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi
raja. Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Buddha), maka
diwakilkan kepada Sri Gitarya, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribuwanatunggadewi
Jayawisnuwardhana.
Timbul
pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya
pada tahun 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat
pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa. Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni
wafat, Tribuwana yang mewakilinya menyerahkan kekuasaan itu pada anaknya
bernama, Hayam Wuruk.
4) Rajasanegara (1350 -13891)
4) Rajasanegara (1350 -13891)
Hayam
Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, merupakan raja
terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada sebagai Mahapatih.
Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, bahkan masih ditambah dengan
Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.
Karya sastra yang terkenal diantaranya :
* Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
* Sutasoma atau Parusadashanta dan Arjunawijaya karya Mpu Tantular.
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk Wafat.
Karya sastra yang terkenal diantaranya :
* Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
* Sutasoma atau Parusadashanta dan Arjunawijaya karya Mpu Tantular.
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk Wafat.
5)
Wikramawardhana (1389 - 1429)
Hayam
Wuruk dengan permaisurinya hanya mempuyai seorang putri yaitu Kusumawardhani
yang selanjutnya memerintah bersama suaminya Wikramawudhana yang masih saudara
sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari selir diberi kekuasaan memerintah daerah
Blambangan, merasa tidak puas, dan merasa lebih berhak atas tahta Majapahit.
Tahun
1401 - 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana.
Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 Wikramawurdhana wafat,
Majapahit telah menjadi kerajaan kecil akibat dari satu persatu daerahnya
melepaskau diri.
Tahun
1478 Bhatara Prabu Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja
Kertabumi (Raja Majapahit yang terakhir).
6.
Kerajaan Samudra Pasai
Samudra
Pasai adalah kerajaan Islam Nusantara yang pertama. Letaknya di Aceh Utara
(sekarang masuk Kabupaten Lhoksumawe) berdiri abad 13. Raja-rajanya ialah :
* Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah atau l297 Masehi
* Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir.
7. Kerajaan Demak
1) Raden Patah(±1500 -1518).
* Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah atau l297 Masehi
* Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir.
7. Kerajaan Demak
1) Raden Patah(±1500 -1518).
Pada
awal 1500 seorang Bupati Demak yang memeluk agama Islam yaitu Raden Patah
melepaskan diri dari Majapahit. Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan
Kerajaan Demak.
Selanjutnya
Demak berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. Tahun 1511 hubungan
Demak dengan Malaka terputus karena Malaka dikuasai Portugis. Tahun 1513 armada
Demak dibawah pimpinan Pati Unus menyerang malaka tetapi gagal.
2) Pati Unus (1518 - l 521)
2) Pati Unus (1518 - l 521)
Pati
Unus terkenal dengan sebutan pangeran sabrang Lor, hanya tiga tahun menjadi
raja.
3) Sultan Trenggana (1521 - 1546)
Sultan
Trenggana adalah menantu Pati Unus. Tahun 1522 mempercayai seorang ulama dari
Pasai (Faletehan) untuk memimpin armada Demak merebut Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon dari Pajajaran.
Tahun
1546 Sultan Trenggana gugur dalam usahanya menaklukan Pasuruan. Setelah itu
timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata (putra sulung Sultan Trenggana)
dengan Pangeran Sekar (adik Sultan Trenggana). Sunan Prawata naik tahta setelah
membunuh Pangeran Sekar, tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh oleh Arya
Penangsang (anak Pangeran Sekar).
8. Kerajaan Pajang
8. Kerajaan Pajang
Jaka
Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya Penangsang atas
bantuan Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir naik tahta bergelar Adiwijaya dan
memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
Kerajaan
Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat terjadi perebutan
kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba merebut di gagalkan
Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu Sutawijaya (anak Kyai Ageng
Pemanahan).
Pangeran
Benawaa merasa tidak sanggup menggantikan ayah handanya, maka menyerahkan
kekuasaan kepada Sutawijaya, yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke
Mataram.
9. Kerajaan Mataram Islam.
9. Kerajaan Mataram Islam.
Sutawijaya
lebih dikenal dengan Panambahan Senapati. Panembahan Senapati wafat tahun 1601.
10. Kerajaan Banten
10. Kerajaan Banten
Setelah
Faletehan merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon, maka dialah yang
menguasainya. Karena di demak timbul perebutan kekuasaan maka pada tahun 1522
Faletehan menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin sebagai raja Banten
yang pertama dan Faletehan memusatkan perhatiannya pada agama Islam di Gunung
Jati, Cirebon.
Raja-raja yang lain ialah :
* Pangeran Yusuf (1570)
* Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang Palembang.
* Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi Jayanegara.
11. Kerajaan Malaka
Raja-raja yang lain ialah :
* Pangeran Yusuf (1570)
* Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang Palembang.
* Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi Jayanegara.
11. Kerajaan Malaka
Kerajaan
Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara. Raja-rajanya ialah :
* Paramisora, pelarian dari Majapahit, yang telah masuk lslam, yang telah diganti nama Sultan Iskandar Syah.
* Sultan Mansyur Syah.
* Sultan Mahmud Syah.
* Tahun 1511. Malaka jatuh ke tangan Portugis.
12. Kerajaan Aceh
* Paramisora, pelarian dari Majapahit, yang telah masuk lslam, yang telah diganti nama Sultan Iskandar Syah.
* Sultan Mansyur Syah.
* Sultan Mahmud Syah.
* Tahun 1511. Malaka jatuh ke tangan Portugis.
12. Kerajaan Aceh
Pada
awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah kekuasaan Pedir.
Raja-rajanya ialah :
* Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh semakin maju karena Malaka di kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
* Sultan Iskandar Muda (1607-1639).Pada pemerintahannya Aceh mencapai puncak ketayaannya.
Raja-rajanya ialah :
* Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh semakin maju karena Malaka di kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
* Sultan Iskandar Muda (1607-1639).Pada pemerintahannya Aceh mencapai puncak ketayaannya.
13.
Kerajaan Ternate
Berdiri kira-kira Abad
ke 13. Abad 14 Ternate Menjadi Kerajaan Islam. Masa Pemerintahan Sultan
Baabullah Ternate Mencapai puncak kejayaannya. Tahun 1575 Sultan Baabullah
Mengusir Portugis Dari Maluku. Baabullah bergelar yang di pertuan di 72 pulau,
meluaskan wilayahnya sampai Filipina.
14.
Kerajaan Tidore
Merupakan kerajaan
Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, untuk berselisih
dengan Kerajaan Ternate, tetapi berbalik kembali bahkan bersama-sama mengusir
bangsa Portugis dari Maluku.
Rajanya
yang terkenal adalah Sultan Nurku, yang gigih berjuang mengusir Belanda.
Wilayahnya meliputi Halmahera. Seram, Kai, dan, sampai Papua.
15. Kerajaan Makasar
15. Kerajaan Makasar
Pada
abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa dan Tailo.
Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tailo, atau Makasar dengan ibu kota
sombaopu, sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi.
Raja-rajanya ialah :
* Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah.
* Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan
16. Kerajaan Banjar
Raja-rajanya ialah :
* Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah.
* Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan
16. Kerajaan Banjar
Dengan
bantuan Kerajaan Demak, abad ke-76 Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan
menaklukan Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan) Banjar adalah
kerajaan Islam, dengan rajanya Raden Samudra yang Telah masuk Islam Berganti
Nama Sultan Suryanullah.
v Masa Pendudukan VOC
20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-IndischeCompagnie - VOC (Perkumpulan
Dagang India Timur). Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara
negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyolkemudian juga Inggris, Perancis dan
Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk
menghadapi masalah ini, oleh StaatenGeneraal. di
Belanda VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai
sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama PemerintahBelanda –yang
waktu itu masih berbentuk Republik– untuk membuat perjanjiankenegaraan dan
menyatakan perang terhadap suatu negara.Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa
suatu perkumpulan dagang sepertiVOC, dapat bertindak seperti layaknya satu
negara. Sehingga mereka sering disebut dengan negara dalam negara.
Hak-hak istimewa yangtercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret
1602 meliputi:
1. Hak monopoli untuk
berdagang dan berlayar di wilayah sebelah Timur Tanjung
Harapan dan sebelah Barat Selat Magelhaens serta
menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
2. Hakkedaulatan(soevereiniteit) sehingga
dapat bertindak layaknya suatunegara untuk:
a)memelihara
angkatan perang,
b)memaklumkan
perang dan mengadakan perdamaian,
c)merebut dan
menduduki daerah-daerah asing di luar Belanda,
d)memerintah
daerah-daerah tersebut,
e)menetapkan/mengeluarkan
mata-uang sendiri, dan
f)memungut pajak.
Lalu Belanda konsisten menggunakan
kekuatan bersenjata untuk memuluskan perdagangannya dan menjalankan
taktik divide et impera memecah-belah dan kemudian menguasai.
Apabila ada konflik internal di satu kerajaan, atau ada pertikaian antara
satu kerajaan dengan kerajaan tetangganya, Belanda membantusalah satu pihak
untuk mengalahkan lawannya, dengan imbalan yang sangat menguntungkan bagi
Belanda, termasuk antara lain memperoleh sebagian wilayah yang bersama-sama
dikalahkan. Dengan tipu muslihat dan bantuan penguasa setempat, Belanda
berhasil mengusir Portugis dari wilayah yang mereka kuasai di Maluku, yang
sangat kaya akan rempah-rempah, yang mahal harganya di Eropa.
Pada
tahun 1611 VOC mendapat izin untuk membangun satu rumah kayu denganfondasi batu
di Jayakarta, sebagai kantor dagang. Kemudian mereka menyewalahan sekitar 1,5
hektar di dekat muara di tepi bagian Timur Sungai Ciliwung,yang menjadi
kompleks perkantoran, gudang dan tempat tinggal orang Belanda,dan bangunan
utamanya dinamakan Nassau Huis.
Dengan
demikian, Batavia (Sunda Kalapa, Jayakarta, Jakarta) adalah jajahan Belanda
pertama di Nusantara. Entah sejak kapan, penduduk di kota Batavia dinamakan
–atau menamakan diri– orang Betawi, yang mengambil nama dari Batavia tersebut.
Dilihat dari sejarah dan asal-usulnya, jelas penamaan ini keliru.Tanggal 30 Mei 1619 dapat ditetapkan sebagai awal
penjajahan Belanda di bumi Nusantara,
yang berakhir tanggal 9 Maret 1942, yaitu dengan resmi menyerahnya Pemerintah
India Belanda kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Perbudakan
pada masa kependudukan VOC
Walaupun kekuasaan dari VOC
berpindah kepada Pemerintah India-Belanda, perdagangan budak berlangsung
terus, dan hanya terhenti selama beberapa tahunketika Inggris berkuasa di
India-Belanda (The British inter-regnum). Perangkoalisi di Eropa juga
berpengaruh terhadap masalah perbudakan di India-Belanda.Ketika Inggris
menaklukkan Belanda dan mengambil alih kekuasaan di IndiaBelanda tahun 1811,
pada tahun 1813 Letnan Gubernur Jenderal ThomasStamford Raffles melarang
perdagangan budak. Namun dengan adanya perjanjian perdamaian di Eropa,
kembali membawa perubahan di India Belanda di manaBelanda “menerima kembali” India-Belanda
dari tangan Inggris pada tahun 1816.Pada tahun itu juga Pemerintah India
Belanda memberlakukan kembali perdagangan budak.
Tahun 1789 tercatat 36.942 budak di Batavia dan sekitarnya.
Tahun 1815 tercatat 23.239 budak, ketika di bawah kekuasaan Inggris.
Tahun 1828 tercatat 6.170 budak.
Tahun 1844 masih terdapat 1.365 budak di Batavia.Dari data/tabel di bawah
ini terlihat, bahwa antara tahun 1679 – 1699, lebih dari50% penduduk Batavia
adalah budak (!)
Bubarnya kependudukan VOC di
indonesia
Latar Belakang Bubarnya VOC
VOC
didirikan dengan maksud menyatukan para pedagang Belanda dalam sebuah
perkumpulan untuk menghindari persaingan dan pertentangan diantara mereka.
Upaya ke arah itu, nampaknya tetap tidak berhasil. Diantara pedagang Belanda
tetap saja terjadi persaingan. Bahkan, pengurus VOC banyak yang melakukan
korupsi. Disamping itu, perlawanan-perlawanan yang terjadi dari rakyat
Indonesia, cukup menguras biaya, sehingga kas VOC semakin menipis.
Faktor-faktor
penyebab dibubarkannya VOC:
- Adanya persaingan dagang yang hebat antara Perancis dan Inggris,
- Penduduk Indonesia terutama di Pulau Jawa, tidak mampu membeli barang-barang yang dijual VOC,
- Adanya perdagangan gelap dan menerobos monopoli perdagangan VOC,
- Banyaknya pegawai-pegawai VOC yang melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan lainnya,
- VOC harus mengeluarkan dana besar untuk membiayai tentara dan pegawai yang jumlahnya banyak untuk menguasai daeah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura.
Akibat faktor-faktor diatas, secara
resmi VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Selanjutnya, daerah
kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Hubungan pemerintahan voc dengan
undang-undang dasar 1945
Berbicara
mengenai VOC berarti membicarakan tentang kolonialistik dalam kehidupan
masyarakat indonesia. Kolonialistik adalah segala bentuk milik sendiri yang
dominan dikuasai oleh daerah asing.
Bangsa Indonesia hendaknya melihat VOC sebagai bagian dari kolonialisme
Belanda di Indonesia, dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia secara tegas
menentang kolonialisme dalam bentuk apapun. Persoalan yang kita hadapi adalah
tentang kewajaran dan kepantasan bagi bangsa Indonesia untuk ikut meramaikan
peringatan atau perayaan 400 tahun VOC di bumi Indonesia sendiri, sementara
kita tahu dan sadar bahwa kehadiran VOC di Indonesia telah memakan banyak
korban harta dan jiwa rakyat Indonesia serta merupakan bagian dari kekuasaan
kolonialistik.
Seperti yang
tercantum dalam undang-undang no 5 tahun 1950 tentang peraturan dasar
pokok-pokok agraria menjelaskan bahwa hukum agraria tersebut harus pula
merupakan pelaksanaan dari pada Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, ketentuan
dalam pasal 33 Undang-undang Dasar dan Manifesto Politik Republik
Indonesia,sebagai yang ditegaskan dalam pidato Presiden tanggal 17 Agustus
1960, yang mewajibkan Negara untuk mengatur pemilikan tanah dan memimpin
penggunaannya, hingga semua tanah diseluruh wilayah kedaulatan bangsa
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat, baik secara perseorangan
maupun secara gotong-royong; tetapi dalam kenyataannya hampir 60 % sektor
perkebunan diindonesia adalah milik asing yang lebih menjorok kedalam
kolonialisme. Tentunya ini tidak sesuai dengan uu no 5 tahun 1960 tersebut.
Sehingga boleh dikatakan bahwa saat ini masa kependudukan VOC itu masih
dirasakan oleh masyarakat indonesia, khususnya masyarakat perkebunan sendiri.
Sehingga kekuasaan kolonialistik yang dulu dijalankan oleh belanda masih kita
rasakan saat ini.
VOC adalah badan
perdagangan belanda yang mengatur dalam hal perdagangan. Mereka menguasai hamir
seluruh daerah indonesia dalam sektor perdagangan. Hal ini sangat erat
kaitannya dalam sektor pertanian dan perkebunan. Pada saat ini dapat kita
ketahui bersama bahwa sebagian besar monopoli perdagangan diindonesia banyak dikuasai
oleh negara asing. Hal ini menunjukan bahwa sejarah tentang VOC erat kaitannya
dengan jiwa nasionalisme bangasa indonesia
v Masa Pendudukan Pemerintahan Kolonial Hindia
Terbentuknya pemerintahan colonial Hindia Belanda
diawali oleh beberapa kejadian beikut ini.
1.Runtuhnya VOC dan Terbentuknya Pemerintahan Kolonial
Hindia Belanda
VOC selalu memaksakan
kehendak (monopoli) dalam usaha dagangnyasehingga sering menimbulkan
peperangan. Pada awal abad ke-18, VOC mulai
mengadakan
eksploitasi agraris. Hal itu disebabkan keuntungan dari usaha dagang makin merosot akibat melimpahnya
rempah-rempah dari daerah jajahan Inggris,
Prancis, Spanyol, dan Portugis.VOC dengan giat menekan beberapa daerah
di tahun dari kerajaan – kerajaan yang tunduk kepada VOC atau kerajaan yang telah mengikat perjanjian
dengan VOC.Rakyat di daerah yang
sudah dikuasai diwajibkan menanam tanamantertentu dan menjualnya kembali
dengan harga tertentu kepada VOC.Misalnya,
penanaman kopi di daerah Priangan serta penanaman tebu didaerah Banten dan
Mataram. Akibat eksploitasi agraris melalui para raja dan adipati, serta
pengambilalihanberbagai pungutan di wilayah Mataram, para pegawai VOC mendapat
peluangbesar untuk memperkaya diri. Para adipati dan pegawai pengumpul pajak
danupeti juga makin kaya, sedangkan rakyat makin melarat dan hidup
menderita.Keadaan itu menimbulkan perasaan tidak puas, benci, dan dendam kepadaVOC yang makin meluas di kalangan rakyat. Mereka
selalu menunggumunculnya pemimpin dan penggerak massa untuk memberontak
terhadapVOC.Menjelang berakhirnya abad
ke-18, tepatnya pada tanggal 17 Juni 1789di Eropa terjadi Revolusi Prancis.
Revolusi yang dipelopori oleh kaum Borjuisdan kaum terpelajar kota Perancis
bertujuan untuk menumbangkan kekuasaanraja, bangsawan, dan kaum pendeta yang
absolut. Revolusi yang diawali denganpenyerbuan penjara Bastille berhasil
menumbangkan kekuasaan monarki absolutPerancis
dan memunculkan faham-faham baru Eropa, seperti liberalisme,nasionalisme,
dan demokrasi. Revolusi Perancis yang bersemboyan Liberte,Egalite, dan Fraternite mampu mempengaruhi
kerajaan-kerajaan Eropa yanglain
untuk mengubah bentuk kerajaan absolut menjadi bentuk kerajaanberkonstitusionil (UUD) dan Republik. Pasca
Revolusi Perancis, kerajaanPerancis
berubah menjadi republik dan dipimpin oleh J.P. Marrat, G.J. Danton,dan
Robbespierre, namun bentuk in tidak berlangsung lama dan diganti dengansistem pemerintahan Directoire, namun sistem
inipun tidak mampu mengatasikekacauan di Perancis, sampai akhirnya muncul tokoh
Napoleon Bonaparte.Napoleon Bonaparte berhasil menguasai dan memerintah
Prancis. Di bawahpemerintahan Napoleon Bonaparte, Prancis tumbuh menjadi negara
besar dankuat. Napoleon setelah berkuasa berusaha memperluas wilayah
kekuasaannya.Napoleon menguasai hampir
seluruh wilayah Eropa termasuk Negeri Belanda,kecuali Inggris masih mampu
bertahan melawan Prancis.Belanda cemas akan kedudukannya di Indonesia
terhadap serbuan Inggris.D i p ihak lain, VOC makin m e r oot ke k u a t a n n y a s e h in g g a t id a k
m
a m p u m e n a
h a n serangan Inggris. Oleh
karena itu, pada tahun 1799 VOC dibubarkan dan pemerintahan kolonial di Indonesia langsung dipegang
oleh pemerintah KerajaanBelanda. Sejak itu Indonesia secara politis dikuasai
(dijajah) oleh pemerintahKerajaan Belanda.
2.Pembaruan Sistem Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda di
bawah Pemerintahan Daendels
Sejak menguasai Belanda, Kaisar Napoleon
mengangkat adiknya yang bernama Louis Napoleon menjadi penguasa di Belanda. Louis Napoleon merasakhawatir
kalau Pulau Jawa sebagai jajahan Belanda direbut oleh Inggris. Padahal,Inggris pada saat itu sudah mulai meluaskan daerah
jajahannya di Indonesiadengan menduduki
wilayah Bengkulu, Padang, Pulau Penang, Ternate, danbeberapa daerah lain di
Maluku. Louis Napoleon segera mengirimkan seorangahli militer yang bernama
Herman Willem Daendels ke
Pulau Jawa sebagaigubernur jenderal untuk mengantisipasinya.Pada tanggal 1 Januari 1808, Daendels bersama
ajudannya mendarat diBanten. Padatanggal 15 Januari 1808,Gubernur Jenderal
Wiese menyerahkankekuasaannya kepada Daendels. Kedatangan Daendels di
Indonesia sebagaigubenur jenderal mempunyai tugas pokok mempertahankan Pulau
Jawa agartidak jatuh ke tangan Inggris dan memperbaiki keadaan tanah jajahan.Daendels
berusaha mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggrisdengan melakukan
tindakan, antara lain sebagai berikut;
a.Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan.
b.Mendirikan benteng-benteng pertahanan.
c.Membangun pangkalan Angkatan Laut di Merak dan di Ujung
Kulon.
d.Memperkuat pasukan dengan beranggotakan orang
Indonesia.
e.Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.Selain
berusaha dalam bidang pertahanan dan kemiliteran, Daendels jugaberusaha memperbaiki
keadaan Pulau Jawa dengan tindakan sebagai berikut:
a.Membagi Pulau Jawa dalam sembilanPerfectoor (daerah).
b.Menjadikan para bupati di seluruh Jawa
sebagai pegawai pemerintahanBelanda
c.Memperbaiki gaji pegawai, memberantas
korupsi, dan memberi hukumanberat bagi para pegawai
yang berbuat curang.
d.Mendirikan badan-badan pengadilan yang
akan mengadili orang-orangIndonesia sesuai dengan adat-istiadatnya.Usaha yang dilakukan Daendels untuk mempertahankan
Pulau Jawamembutuhkan biaya sangat
besar. Padahal, Daendels tidak mendapat bantuankeuangan yang memadai dari Belanda.
Untuk itu, Daendels
berusahamemperoleh biaya yang diperlukan dengan
cara sebagai berikut:a.Tetap menerapkan aturan
penyerahan sebagian hasil bumi sebagai pajak (contingenten) dan
aturan penjualan paksa hasil bumi kepada pemerintahdengan harga yang telah
ditetapkan(verplichte leverantie)
a.Menerapkan kerja paksa(rodi) yang
memberi manfaat besar bagi Belanda.
b.Menjual tanah-tanah kepada swasta bangsa Belanda dan
Tionghoa lengkap dengan penduduknya. Dengan demikian,
lahirlah pengisapan dankesewenang-wenangan oleh
tuan-tuan tanah swasta terhadap rakyatIndonesia.
c.Memperluas areal penanaman kopi.
Pemerintahan Daendels di
Indonesia membuat rakyat menderita. Selainharta kekayaan
dikeruk, tenaga rakyat juga diperas dengan kejam. Pembuatan jalan raya dari Anyer sampai ke Panarukan
yang dilakukan dengan kerja paksa(rodi) menyebabkan ribuan rakyat
meninggal.Penjualan tanah di daerah Bogor dan Probolinggo kepada para pengusahaswasta
merupakan kesalahan besar yang dilakukan oleh Daendels. Oleh karenaitu, pada tahun 1811 Daendels dipanggil pulang ke
Negeri Belanda. Selanjutnya,Louis
Napoleon mengangkatJansens sebagai gubernur jenderal baru diIndonesia menggantikan Daendels. Sayangnya
Gubernur Jendral Jansens sangat lemah dalam memerintah di Indonesia, akibatnya
pada masa pemerintahannya,Indonesia berhasil direbut dan dikuasai oleh Inggris.
v Masa Pendudukan Pemerintahan Jepang
Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang di sambut hangat
oleh bangsa Indonesia. Namun kenyataanya, pasukan Jepang tidak jauh beda dengan
bangsa kolonial lainnya. Malah perlakuan bangsa jepang lebih biadab dan
menyengsarakan bangsa Indonesia. Sumber - sumber ekonomi bangsa dikontrol penuh
seluruhnya oleh Jepang. Maka penderitaan dan kesengsaraan menyelimuti bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengusai wilayah
Indonesia, Jepang melihat adanya kemungkinan kesulitan dalam pemenuhan bahan
pangan, oleh karena itu , Jepang melakukan perluasan area
persawahan, penyuluhan pertanian,
pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran barang sisa barang, pengawasan
terhadap hasil perkebunan, dan peraturan pembatasan alat produksi.
MASALAH TENAGA KERJA
MASALAH TENAGA KERJA
A. Pergerakan Pemuda
Pergerakan tenaga kerja oleh pemerintah Jepang kebnyakan
anggotanya adalah pemuda dan rakyak demi memenuhi kebutuhan bangsa Jepang.
Mereka dimasukan dalam organisasi semi-militer bagi yang masih mampu dan
sebagin di pekerjakan sebgai romusha. Semenjak itulah menggolongkan para pemuda
karma lingkungan dan sosial yang berbeda, yang mampu mendapat pendidikan khusus
yang layak dan yang tidak mampu menjadi pekerja yang tak kenal henti. Karena para pemuda memiliki semangat
yang lebih dan giat, oleh karena itu pemerintah Jepang menanamkan idealismenya
untuk mempropoganda dari pihak barat, bahwa Jepang adalah sama-sama orang asia
dan sebagai orang asia mereka senasib dengan orang-orang asia lainnya, karena
propaganda itulah para pemuda merasa tidak ada perbedaan atara Indonesia dan
Jepang.
Sampai-sampai Jepang membuat selogan “Jepang-Indonesia
Sama-sama atau Jepang Saudara Tua” karena selogan itu para pemuda memandang
Jepang sebagai pembawa perubahan pada awalnya, karena pada masa pndudukan
Kolonial (Belanda) sebelunya terlalu diskriminasi, sementara itu Pemerintah
Jepang mulai menanamkan kepada pemuda sebuah ideologi, agar para pemuda
memiliki sifat Seishin (Semangat), dan Bushido (Jiwa Satria), yang mencerimkan
kesetiaan danbati kepada tuannya (Jepang).
Penekanan seperti ini ternyata
membawa keuntungan pula bagi para pemuda, niat Jepang utuk membuat para pemuda
patuh dengan ideologi tersebut namun berbanding terbalik, para pemuda
menanamkan semangat tersebut untuk melawan pasaukan Jepang.
Sarana yang digunakan oleh Jepang untuk menanamkan idealisme mereka melalui pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar saat ini), Sekolah Menengah, dan lain-lain, dengan bertambahnya ilmu lewat pendidikan tersebut para pemuda mulai menyadari akan wajah asli Bangsa Jepang saat itu, bahawa Saat pendudukan Jepang atas Indonesia tak jauh beda pada saat Kolonial (Belanda) menduduki Indonesia.
Sarana yang digunakan oleh Jepang untuk menanamkan idealisme mereka melalui pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar saat ini), Sekolah Menengah, dan lain-lain, dengan bertambahnya ilmu lewat pendidikan tersebut para pemuda mulai menyadari akan wajah asli Bangsa Jepang saat itu, bahawa Saat pendudukan Jepang atas Indonesia tak jauh beda pada saat Kolonial (Belanda) menduduki Indonesia.
B. Organisasi-organisasi Semi Militer
Pada tanggal 24 April 1943, di umumkan secara resmi atas di
dirikannya dua organisasi pemuda yakni Seinendan (Barisan Pemuda), dan Keibodan
(Barisan Pembantu Polisi), dua
organisasi ini langsung di tangi
oleh Gunseikan (Panglima Tentara). Anggotanya di rekrut dari berbagai tempat
dari desa-desa sampai sekolah-sekolah dengan di bekali ke ahlian militer,dan
pata bulan Oktober 1944 terbentuklah Josyi Seinendan (Seinendan Putri).
Demi keberhasilan organisasi tersebut Pemerintah Jepang membentuk pula Seinen Kunrensyo (Lembaga Latihan Pemuda), yaitu pencetakan kader-kader pemimpin untuk Seinendan, mereka dilatih sesuai dengan kemiliteran namun dalam perang mereka hanya lah pasukan garis belakang atau cadangan.
Demi keberhasilan organisasi tersebut Pemerintah Jepang membentuk pula Seinen Kunrensyo (Lembaga Latihan Pemuda), yaitu pencetakan kader-kader pemimpin untuk Seinendan, mereka dilatih sesuai dengan kemiliteran namun dalam perang mereka hanya lah pasukan garis belakang atau cadangan.
Keibodan merupakan pembatu polisi dalam mengamankan dalam
kota yang di bina oleh Keimubu (Departemen Kepolisian), Keibodan dibentuk juga
sebagai alat penanaman ideologi Jepang pada para pemuda dan juga untuk mendapat
dukungan dari para Nasionalis. Demi tercapainya semua visi dan misi Jepang
banyak mendirikan organisasi semi-militer di daeran-daerah dengan nama-nama
yang berbeda seperti Bogodan (Sumatra), dan membentuk badan khusus Keibodan
yang bernama Borneo Konan Hokokudan di Kalimantan hampir di seluruh Indonesia
terbentuk badan tersebut, selain para pria ada juga badan khusus wanita yaitu
Fujinkai.Memasuki
Tahun 1944 armada Jepang mulai melemah dan satu persatu daerah jajahan Jepang
berhasil direbut kembali, oleh sekutu. Oleh karena itu pada tanggal 1 November
1944 Jepang membentuk basisan-barisan atau pasukan semi-militer demi mendukung
pasukan utama, seperti Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani
Mati) pada 8 Desember 1944, Kaikyo Seinen Teishintai (Hizbullah) barisan ini di
benetuk oleh kaum muda islam pada 15 Desember 1944, dan Gakutotai (Barisan
Pelajar).
Dan Barisan Pelopor adalah barisan pemuda pertama yang di gerakan oleh kaum Nasionalis Indonesia, Ketua yaitu Ir.Soekarno Dan wakilnya R.P.Soroso, Otto Iskandardinata, dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Barisan ini dikenal sebagai Onderbow dari Jawa Hokokai, yang telah membela walau dengan bamboo dan alat seadanya.
Dan Barisan Pelopor adalah barisan pemuda pertama yang di gerakan oleh kaum Nasionalis Indonesia, Ketua yaitu Ir.Soekarno Dan wakilnya R.P.Soroso, Otto Iskandardinata, dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Barisan ini dikenal sebagai Onderbow dari Jawa Hokokai, yang telah membela walau dengan bamboo dan alat seadanya.
C. Organisasi – Organisasi Militer
Pada bulan April 1943 dikeluarkan pengumuman yang isinya
memberrkan kesempatan kepada para pemuda Indonesia untuk menjadi anggota Heiho
(Pembantu Prajurit Jepang), ada juga yang disebut PETA (Pembela Tanah
Air).pasukan ini di latih oleh intelejen .
Setelah pelatihan selesai panglima besar Jepang yaitu Letjen Kumakici Harada
Menyarankan agar PETA dibentuk atas inisiatif kesadaran bangsa bugan oleh pemerintahan Jepang, maka dari itu di tunjuklah Gatot Mangkupraja yang lebih dekat oleh para petinggi Jepang di sarankan untuk menulis surat permohonan pembentukan Pasukan PETA
Pada 7 September dikirimlah surat tersebut, lalu tidak lama kemudian turunlah keputusanpada tanggal 3 Oktober 1943 yang diberi nama Osamu seirei No.44, yang memutuskan dibentuknya tentara kedaulatan bangsa PETA , ke inginan Pemerintahan Jepang membuat PETA supaya memebantu tentara Jepang pada masa itu namun para nasionalis mulai berpikir akan kedaulatan bangsa Indonesia, dimulailah pemberontakan Peta di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi pada tanggal 14 Februari 1945 , pemberontakan ini karena bangsa Jepang mulai bersikap seperti penjajah sebelumnya dan adanya Romusha.
D . Tenaga Romusha
Setelah pelatihan selesai panglima besar Jepang yaitu Letjen Kumakici Harada
Menyarankan agar PETA dibentuk atas inisiatif kesadaran bangsa bugan oleh pemerintahan Jepang, maka dari itu di tunjuklah Gatot Mangkupraja yang lebih dekat oleh para petinggi Jepang di sarankan untuk menulis surat permohonan pembentukan Pasukan PETA
Pada 7 September dikirimlah surat tersebut, lalu tidak lama kemudian turunlah keputusanpada tanggal 3 Oktober 1943 yang diberi nama Osamu seirei No.44, yang memutuskan dibentuknya tentara kedaulatan bangsa PETA , ke inginan Pemerintahan Jepang membuat PETA supaya memebantu tentara Jepang pada masa itu namun para nasionalis mulai berpikir akan kedaulatan bangsa Indonesia, dimulailah pemberontakan Peta di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi pada tanggal 14 Februari 1945 , pemberontakan ini karena bangsa Jepang mulai bersikap seperti penjajah sebelumnya dan adanya Romusha.
D . Tenaga Romusha
Romusha adalah suatu kebiadaban bangsa Jepang atas Indonesia
dengan memperkerjakan orang layaknya seorang budak tanpa gaji dan belah kasian
demi tercapai tujuan mereka walau harus mengorbankan nyawa sekalipun , dan
pelakuan lainnya yang tak layak bagi seorang manusia itulah yang menyebabkan
gerangnya bangsa Indonesia
Dampam positifnya juga ada seperti :
Dampam positifnya juga ada seperti :
* Dalam Bidang Politik
* Dalam Bidang Ekonomi
* Dalam Bidang Pendidikan
* Dalam Bidang Kebudayaan
* Dalam Bidang Sosial
* Dalam Bidang Birokrasi
* Dalam Bidang Militer
* Dalam Bidang Bahasa
E Peristiwa – peristiwa Sebelum Terjadinya Proklamasi
Diawali oleh pengakuan menyerahnya pasukan Jepang atas
Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 namu pemerintahan Jepang merahasiakan dari
bangsa Indonesia, dan akhirnya diketahui juga lewat siaran tersebut melalui
siaran radio oleh BBC (Brithis Broadcasting Corporation) London.Sementara itu,
pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta baru daja tiba
dari Vietnam, Saigon atas panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Mersekal
Terauchi.Dengan inisiatif para pemuda setelah mendengar berita tersebut
langsung mengadakan pertemuan di belakang Laboraturium .Bakteriologi Jalan
Pegangsaan Timur No 13 jam 08:00 malam pada hari itu juga yang di pimpin oleh
Chaerul Saleh membicarakan kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan karma
itu hak bangsa, namu Ir.Soekarno berpendapat bahwa sanya kemerekaan harus di
raih karma perjuangan bukan karena kesempatan, disinilah mulai terjadinya
perdebatan antara golongan muda dan golongan tua, .
Perdebatan ini mendorong golongan muda untuk membawa
Soekarno – Hatta, menjauhi pengaruh Pemerintah Jepang, ke daeran Karawang –
Renghasdengklok ,seharian penuh mereka disana dengan menempati rumah milik
keturunan Tionghoa Ji Ki Song. Disana golongan muda menekan agar Soekarno -
Hatta segera memplokamirkan kemerdekaan. dan akhirnya Soekaarno – Hatta setuju
, sesegera mungkin mereka mengadakan pertemuan di Jakarta, terjadilah
perdebatan antara Ahmad Subardjo (mewakili golongan tua) dan Wikana (mewakili
golongan muda). Dari situ terbentuk kesepakatan bahwa proklamasi harus diadakan
di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12:00 wib,Lalu berkumpulah mereka
di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No 1 (sekarang menjadi
perpustakaan nasional,Depdiknas) sebelumya Laksamana mengajak Soekarno – Hatta
dan rombongannya menemui petinggi Jepang ,namun tidak ada kata sepakat, bagai
mana pula proklamasi haris di laksanakan itulah yang di perjuangkan Seokarno –
Hatta , akhirnya mereka kembali ke kediaman Lamsamana Maeda karena di situlah
satu-satunya tempat paling aman dari pasukan Jepang , dan Laksamana Maeda
meberikan ruang makanya untuk di jadikan tempat perumusan teks proklamasi yang
dirumuskan oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo dengan
mengambil contoh Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika
Serikat) dengan tanda tangani 13 negara bagian namunb usul itu di tentang oleh
Sukarni (salah satu golongan muda) agar teks tersebut di tanda tangani oleh
Soekarno – Hatta ,akhirnya usulan tersebut diterima dan ditanda tanganilah
proklamasi tersebut.. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik ulang teks
tersebut.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari timbulah permasalahan
baru dimana harus mengumandangkan proklamasi tersebut sementara itu Sukarni
melaporkan Lapangan Ikada (sekarang sebelah tenggara lapangan monument
nasional) tealah dipersiapkan segala kebutuhan ,namun segala jalan menuju akses
Lapangan tersebut di jaga ketat oleh pasukan Jepang yang di persenjatai lengkap
karena takut terjadi bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara, akhirnya
disepakati proklamasi diadakan di depan rumah Ir.Soekarno Jalan Pegangsaan
Timur No 56 Jum’at 17 Agustus 1945 10:00 wib (pertengahan bulan ramadhan) .Sebelum pelaksanaan proklamasi
walikota Suwiryo memerintah Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan dan
S.Suhud menyiapkan tiang bendera,setelah itu mulai lah berdatangan para
ppemimpin dan penggerak bangsa ,di depan rumah Ir.Soekarno di dampingi Drs. Moh
Hatta siap membacakan
teks dengan
berdiri tegap serta suara
lantang.
Pendahuluan
teks proklamasi
Saudara – saudara sekalian, saya telah meminta saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan Tanah Air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak akan henti-hentinya.
Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyadarkan diri kepada mereka, tetapi hakikatnya kita tetap menyusun usaha kita sendiri, tetapi kita percaya pada kekuatan kita sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita bena-benar mengambil nasib Bangsa dan nasib Tanah Air kita dalam tangan kita sendiri.
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dengankuatnya. Maka kami tadi malam tidak melakukan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu telah seiya sekata kita. Saudara-saudara, dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengan Ini Kami.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta
Demikian saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Tidak
ada satu ikatan lagi yang mengikat Tanah Air kita dan bangsa kita. Mulai saat
ini kita menyusun Negara kita. Negara merdeka Negara Replublik Indonesia
merdeka, kekal dan abadi Insya Allah Tuhan Memberkati kemerdekaan kita.
BAB
III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Untuk mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia
membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk suatu kesatuan yang utuh dengan
perjuangan yang sangat panjang dengan berbagai cara seperti melalui
perundingan, perjuangan senjata dengan pertempuran di berbagai daerah
Indonesia.
·
Saran
Seharusnya bangsa Indonesia bisa menyikapi perbedaan
dengan rasa persatuan dan
kesatuan.
Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2008.
Jakarta : Serambi,2008
Diktat
Kuliah PPKN DPD IPB, 2012
Source By Google dan
Wikipedia.
Oleh:
Goodfriend
Sihombing
Muhammad
Dedek Rifa’i
Surida
Pintarti
Ridwan
Gunawan
Riky
Firmansya